17 Maret 2006: Pengadilan menghentikan pembesaran di Klöcker Bros.

Pengadilan tinggi pemerintahan Münster menghentikan rencana pembesaran Klöcker Bros. di Weseke. Alasannya : pengadilan pemerintahan menolak rencana pengembangan yang telah dihadirkan oleh kota Borken. Tetangga telah mengajukan perkara hukum.

Direktur Klöcker Bros. Dr. Christoph Schwemmlein mempertimbangkan keputusan hakim sebagai kemunduran yang serius bagi lokasi utama di Weseke. Acara kerja untuk beberapa tahun sekarang. Menurut Schwemmlein, tidak ada yang tersisa untuk dikerjakan selain memperbesar lokasi produksi Klöcker di Bandung (Indonesia). Schwemmlein menggarisbawahi perusahaan dengan 40 pekerjaan ini akan tetap ada di Weseke. “Tapi kami harus melakukan ekspansi sekarang, bukan dalam beberapa tahun”.

Ini berarti, sepuluh pekerjaan di Weseke, termasuk lima posisi pelatihan magang tidak akan tercipta. Hanya lulusan dengan jurusan “Kontrol Internasional” akan dipekerjakan. Di Weseke, para ahli bekerja pada komputer untuk menjamin kontrol online mesin-mesin di Indonesia di masa yang akan datang. Di Indonesia, teknologi canggih akan dibuat sekarang. Teknik cetakan injeksi dengan mesin dan papan sirkuit dengan kontrol mekanik yang dikira akan dibuat di Weseke, sekarang dibuat di suhu tropis.

Karena keputusan ini, perusahaan-perusahaan pembangunan daerah dan para pekerja tangan kehilangan pesanan. Perusahaan yang berspesialisasi pada teknik tenun ini telah berencana untuk berinvestasi sekitar 1,5 juta Euro. “Kami telah siap” kata Schwemmlein.

Seperti yang walikota Rolf Luhrmann informasikan kepada anggota dewan, para hakim komplain bahwa dampak negatif yang dapat muncul pada transportasi di Salm-Horstmar-Strasse tidaklah cukup disebutkan. Ia menambahkan bahwa penyusunan daerah industri tidak mempertimbangkan “ketidakcocokan untuk potongan-potongan yang terpencar pada tanah yang baik untuk ditanami” menurut jarak remisi. Rencana tersebut rupanya termasuk bisnis eceran.

Alasan-alasan untuk keputusan tidak terdapat dalam bentuk tertulis. Luhrmann menginformasikan, bahwa pengadilan menyelesaikan pengembangan yang lain yang dapat menyelesaikan masalah. Pengadu sebenarnya telah mencoba untuk mendapatkan hak untuk membangun rumah pada tanah lapangnya. Tetapi ia gagal.

Direktur Klöcker Bros. Schwemmlein menggarisbawahi bahwa perusahaan masih membantu lokasi di Weseke. Maka, rencana pengembangan yang baru akan disusun untuk menjamin kemungkinan pembesaran di masa yang akan datang di Jerman. Schwemmlein tidak menahan apa pun yang melawan kota Borken. Kota “apakah sepenuhnya untuk lokasi lokasi industri di Weseke”.

Sumber : Koran harian “Borkener Zeitung”, Gregor Wenzel, 17 Maret 2006

Komentar

Lokasi di Weseke menjadi lemah – gangguan

Pada dasarnya, Klöcker Bros. melakukan secara tepat apa yang setiap orang ingin mereka lakukan. Mereka melakukan penelitian dan pengembangan, mereka memegang 179 hak paten dan keinginan untuk berinvestasi. Klöcker sangat berhubungan dengan Weseke dimana pekerjaan-pekerjaan baru akan diciptakan. Tetapi hal ini tidak akan terjadi, dan teknologi canggih dibuat di Indonesia sekarang. Perusahaan tidak menyalahkan kota. Sudah tentu, pemerintahan sangat ingin bertanya bagaimana para hakim dari pengadilan tinggi pemerintahan dapat menolak rencana tersebut. Karena tidak ada penjelasan tertulis dari keputusan sampai saat ini, terlalu dini untuk berspekulasi.

Seluruh masalah ini bahkan menjadi semakin menjengkelkan sejak pengadilan pemerintahan Jerman beberapa tahun memberikan pihak-pihak yang berlawanan dengan keputusan. Untuk perusahaan seperti Klöcker dengan rasio ekspor sekitar 90 persen yang melakukan bisnis di pasar global, rentang waktu tersebut tentu saja terlalu lama. Contoh ini menunjukkan bahwa peusahaan ini selalu butuh rencana B : B sebagai Bandung.

Gregor Wenzel

Sumber : Koran harian “Borkener Zeitung”, Gregor Wenzel, 17 Maret 2006